Perencanaan Pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (Jpo) Di Kecamatan Kota Kabupaten Sumenep,

Hadi, Faisol (2017) Perencanaan Pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (Jpo) Di Kecamatan Kota Kabupaten Sumenep,. Skripsi thesis, Universitas Wiraraja.

[img] Text (Abstrak)
Faisol Hadi Anzhori 713.5.1.0608.Image.Marked.pdf

Download (144kB)

Abstract

Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) berfungsi untuk memberikan fasillitas menyeberang bagi pejalan kaki agar tidak mengganggu aktivitas kendaraan. Selain itu, JPO berfungsi untuk menghindari tejadinya kecelakaan dan tundaan laju kendaraan., sedangkan fasilitas yang sudah ada seperti Zebra Cross sekarang sudah di abaikan oleh pejalan kaki yang menyeberang. Maka dari itu perlu direncanakan bangunan jembatan penyeberangan orang (JPO), agar penyeberang tidak akan menghambat laju kendaraan. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode ini, diperoleh dari hasil data penelitian yang dilakukan di lapangan seperti wawancara, observasi dan kuesioner. Kemudian data tersebut akan dihitung menggunakan analisis statistik dengan menggunakan SPSS ver.17.0. Untuk merencanakan jembatan penyeberangan orang di Kecamatan Kota Kabupaten Sumenep, harus menghitung pembebanan terlebih dahulu seperti menghitung beban mati, beban hidup, beban angin dan beban gempa bila menggunakan baja. Setelah menghitung pembebanan, maka perencanaan jembatan penyeberangan orang tersebut akan di bangaun pada lokasi yang ditinjau. Rangka atap baja ringan diciptakan untuk memudahkan perakitan dan konstruksi. Meskipun tipis, baja ringan memiliki derajat kekuatan tarik yang tinggi yaitu sekitar 550 MPa, sementara baja biasa sekitar 300 MPa. Kekuatan tarik dan tegangan ini untuk mengkompensasi bentuknya yang tipis. Ketebalan baja ringan yang beredar sekarang ini berkisar dari 0,4 mm - 1 mm. Perhitungan kuda-kuda baja ringan amat berbeda dengan kayu, yakni cendrung lebih rapat. Semakin besar beban yang harus dipikul, jarak kuda-kuda semakin pendek. Dalam pembuatan konstruksi gedung, misalnya untuk genteng dengan bobot 40 kg/m2, jarak kuda-kuda bisa dibuat setiap 1,4 m. Sementara, bila bobot genteng mencapai 75kg/m2, maka jarak kuda-kuda menjadi 1,2 m. Kata kunci: Merencanakan JPO untuk keselamatan pejalan kaki

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 600 – Technology > 620 Engineering & Allied Operations > 624 - Civil Engineering
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Anisa ZN
Date Deposited: 19 Jun 2020 03:49
Last Modified: 19 Jun 2020 03:49
URI: http://repository.wiraraja.ac.id/id/eprint/880

Actions (login required)

View Item View Item